====================
ALUR CERITA HUNTER X HUNTER
====================
Chapter 119
4 SEPTEMBER BAGIAN 18
Ditulis : Dj
Mangaka : Yoshihiro Togashi
Disuatu bukit berbatu terlihat Kuroro dan Hysoka saling berhadapan. Kurapika juga sedang mengawasi mereka dari kejauhan.
“Aku masuk Ryodan...
Atau bisa dibilang, aku berpura-pura masuk Ryodan, untuk menunggu saat seperti ini.” Tegas Hysoka.
Kemudian Hysoka melepas bajunya dan merobek tato laba-laba bernomor 4 yg berada dipunggungnya.
“Aku tidak perlu ini lagi.” Ucap Hysoka sambil merobek tatonya.
Kuroro hanya terdiam memperhatikan.
“Kau tidak perlu menganggapku sebagai teman,
Kau harus dapat bertarung dengan bebas, benar?” Ucap Hysoka dan langsung mengaktifkan Nen.
“Huff!
Huff! Huff! Huff! Jadi begitu.
Karena kau bukan anggota Ryodan, aku dapat berbicara denganmu.
Aku tidak mau bertarung denganmu.” Ucap Kuroro dengan tenang.
“?” Hysoka hanya terdiam.
“Begini...
Lebih tepatnya aku tidak bisa bertarung denganmu, dijantungku terdapat JUDGEMENT CHAIN, aku tidak bisa menggunakan Nen lagi.” Jawab Kuroro.
(Judgement Chain=Rantai Kurapika)
Hysoka kecewa dan langsung pergi menuju balon udara. Dan didalam balon udara Pakunoda menunggu.
“Kuroro mengatakan kau tidak perlu menunggunya.” Ucap Hysoka.
“Baik...” Jawab Pakunoda.
Pakunoda dan Hysoka meninggalkan Kuroro.
“Bagaimana caramu lolos dari yg lain?” Tanya Pakunoda.
“Aku mempunyai teman yg dapat berubah wujud. Jangan cemas, aku tidak akan membunuh Kuroro. Aku tidak tertarik lagi dengan mainan yg sudah rusak.” Jawab Hysoka.
@[322527197787748:]
Ditempat lain.
“Hysoka pergi tanpa bertarung?” Tanya Leorio.
“Itu mungkin karena Hysoka bukan Ryodan, jadi Kuroro telah menjelaskan mengenai rantai.
Orang seperti Hysoka pasti tidak punya selera lagi bertarung, karena Kuroro sudah tidak bisa memakai Nen.” Jawab Kurapika.
“APA?
Kau bilang dia bukan Ryodan?!” Tanya Leorio.
“Tentu saja.” Jawab Kurapika.
Lalu datang Killua dan Gon.
“Kurapika.” Teriak Gon.
“Aku minta maaf karena melibatkan kalian berdua dalam situasi berbahaya.” Ucap Kurapika.
“Tidak masalah tentang hal itu.
Kurapika, kau meletakkan rantai di pimpinan Ryodan?” Tanya Gon.
“Ya, meskipun begitu, ini belum selesai.” Jawab Kurapika.
@[322527197787748:]
Pakunoda sedang menerima panggilan telepon.
“Ya, aku kembali. Pimpinan dilepaskan. Tentang itu, nanti kujelaskan saat aku sampai. Aku beritahu saat kembali.” Ucap Pakunoda lewat telepon.
“Baik.” Jawab seseorang yg menelepon Pakunoda.
Hysoka dan Pakunoda akhirnya mendarat dan mereka segera berpisah.
“Ah, ngomong-ngomong, diramalanku yg asli, aku bertarung dengan pimpinan pada hari selasa. Dan anggota Ryodan tinggal setengah, takdir sedikit demi sedikit berubah. Selamat tinggal.” Ucap Hysoka dan pergi.
Pakunoda segera pergi dan menuju ketempat anggota Ryodan yg lain.
Disana telah menunggu Franklin, Shizuku, Shalnark, Machi, Nobunaga, Finks, Bolorenof, Machi, dan Kortopi.
“Dimana pimpinan? Senjata..” Tanya Finks.
“....Dia tidak bisa kesini.” Jawab Pakunoda sambil membawa pistol.
“Apa? Dimana pimpinan!! Jelaskan padaku!” Ucap Finks kesal.
“Baik.” Ucap Pakunoda.
“Kau tahu apa yg kau katakan?” Tanya Finks.
“Ya, dengan sangat baik. Sebagai gantinya.” Ucap Pakunoda sambil mengaktifkan Nen.
“6 peluru dapat ditembakkan bersamaan, seperti awal mula Ryodan dibentuk. Feitan, Finks, Machi, Nobunaga, Shalnark, Franklin.” Ucap Pakunoda dalam hati.
“Apakah kalian mempercayaiku. Cukup diterima apa yg ku kirim. INGATANKU, PERASAANKU. Dalam semua ini.” Ucap Pakunoda sambil mengacungkan pistolnya.
“Tidak...? Paku..” Ucap Machi.
“Eh?! Kau sudah dipengaruhi ya..?” Ucap Finks.
“Finks!!! Percaya padanya, dia Paku.” Ucap Nobunaga.
Doorr.
6 peluru melesat bersamaan menuju kepala mereka.
Jantung Paku mulai bereaksi setelah melepaskan tembakan.
“Beri aku kesempatan.” Ucap Paku dan langsung terjatuh.
“PAKU!!!” Teriak teman teman Paku.
Pakunoda telah mengirim ingatannya kepada 6 rekannya.
“Ia mati.
Apa yg terjadi?” Ucap Shizuku.
“Akan kujelaskan.
Aku mengerti semuanya Pakunoda...” Ucap Finks.
@[322527197787748:]
Ditempat lain terlihat Kuroro berdiri ditempat padang gurun yg luas.
“Ke arah timur.” Ucap Kuroro.
Bersambung ke chapter 120.
Jangan Lupa Klik Link diBawah dan Bagikan.
ALUR CERITA HUNTER X HUNTER
====================
Chapter 119
4 SEPTEMBER BAGIAN 18
Ditulis : Dj
Mangaka : Yoshihiro Togashi
Disuatu bukit berbatu terlihat Kuroro dan Hysoka saling berhadapan. Kurapika juga sedang mengawasi mereka dari kejauhan.
“Aku masuk Ryodan...
Atau bisa dibilang, aku berpura-pura masuk Ryodan, untuk menunggu saat seperti ini.” Tegas Hysoka.
Kemudian Hysoka melepas bajunya dan merobek tato laba-laba bernomor 4 yg berada dipunggungnya.
“Aku tidak perlu ini lagi.” Ucap Hysoka sambil merobek tatonya.
Kuroro hanya terdiam memperhatikan.
“Kau tidak perlu menganggapku sebagai teman,
Kau harus dapat bertarung dengan bebas, benar?” Ucap Hysoka dan langsung mengaktifkan Nen.
“Huff!
Huff! Huff! Huff! Jadi begitu.
Karena kau bukan anggota Ryodan, aku dapat berbicara denganmu.
Aku tidak mau bertarung denganmu.” Ucap Kuroro dengan tenang.
“?” Hysoka hanya terdiam.
“Begini...
Lebih tepatnya aku tidak bisa bertarung denganmu, dijantungku terdapat JUDGEMENT CHAIN, aku tidak bisa menggunakan Nen lagi.” Jawab Kuroro.
(Judgement Chain=Rantai Kurapika)
Hysoka kecewa dan langsung pergi menuju balon udara. Dan didalam balon udara Pakunoda menunggu.
“Kuroro mengatakan kau tidak perlu menunggunya.” Ucap Hysoka.
“Baik...” Jawab Pakunoda.
Pakunoda dan Hysoka meninggalkan Kuroro.
“Bagaimana caramu lolos dari yg lain?” Tanya Pakunoda.
“Aku mempunyai teman yg dapat berubah wujud. Jangan cemas, aku tidak akan membunuh Kuroro. Aku tidak tertarik lagi dengan mainan yg sudah rusak.” Jawab Hysoka.
@[322527197787748:]
Ditempat lain.
“Hysoka pergi tanpa bertarung?” Tanya Leorio.
“Itu mungkin karena Hysoka bukan Ryodan, jadi Kuroro telah menjelaskan mengenai rantai.
Orang seperti Hysoka pasti tidak punya selera lagi bertarung, karena Kuroro sudah tidak bisa memakai Nen.” Jawab Kurapika.
“APA?
Kau bilang dia bukan Ryodan?!” Tanya Leorio.
“Tentu saja.” Jawab Kurapika.
Lalu datang Killua dan Gon.
“Kurapika.” Teriak Gon.
“Aku minta maaf karena melibatkan kalian berdua dalam situasi berbahaya.” Ucap Kurapika.
“Tidak masalah tentang hal itu.
Kurapika, kau meletakkan rantai di pimpinan Ryodan?” Tanya Gon.
“Ya, meskipun begitu, ini belum selesai.” Jawab Kurapika.
@[322527197787748:]
Pakunoda sedang menerima panggilan telepon.
“Ya, aku kembali. Pimpinan dilepaskan. Tentang itu, nanti kujelaskan saat aku sampai. Aku beritahu saat kembali.” Ucap Pakunoda lewat telepon.
“Baik.” Jawab seseorang yg menelepon Pakunoda.
Hysoka dan Pakunoda akhirnya mendarat dan mereka segera berpisah.
“Ah, ngomong-ngomong, diramalanku yg asli, aku bertarung dengan pimpinan pada hari selasa. Dan anggota Ryodan tinggal setengah, takdir sedikit demi sedikit berubah. Selamat tinggal.” Ucap Hysoka dan pergi.
Pakunoda segera pergi dan menuju ketempat anggota Ryodan yg lain.
Disana telah menunggu Franklin, Shizuku, Shalnark, Machi, Nobunaga, Finks, Bolorenof, Machi, dan Kortopi.
“Dimana pimpinan? Senjata..” Tanya Finks.
“....Dia tidak bisa kesini.” Jawab Pakunoda sambil membawa pistol.
“Apa? Dimana pimpinan!! Jelaskan padaku!” Ucap Finks kesal.
“Baik.” Ucap Pakunoda.
“Kau tahu apa yg kau katakan?” Tanya Finks.
“Ya, dengan sangat baik. Sebagai gantinya.” Ucap Pakunoda sambil mengaktifkan Nen.
“6 peluru dapat ditembakkan bersamaan, seperti awal mula Ryodan dibentuk. Feitan, Finks, Machi, Nobunaga, Shalnark, Franklin.” Ucap Pakunoda dalam hati.
“Apakah kalian mempercayaiku. Cukup diterima apa yg ku kirim. INGATANKU, PERASAANKU. Dalam semua ini.” Ucap Pakunoda sambil mengacungkan pistolnya.
“Tidak...? Paku..” Ucap Machi.
“Eh?! Kau sudah dipengaruhi ya..?” Ucap Finks.
“Finks!!! Percaya padanya, dia Paku.” Ucap Nobunaga.
Doorr.
6 peluru melesat bersamaan menuju kepala mereka.
Jantung Paku mulai bereaksi setelah melepaskan tembakan.
“Beri aku kesempatan.” Ucap Paku dan langsung terjatuh.
“PAKU!!!” Teriak teman teman Paku.
Pakunoda telah mengirim ingatannya kepada 6 rekannya.
“Ia mati.
Apa yg terjadi?” Ucap Shizuku.
“Akan kujelaskan.
Aku mengerti semuanya Pakunoda...” Ucap Finks.
@[322527197787748:]
Ditempat lain terlihat Kuroro berdiri ditempat padang gurun yg luas.
“Ke arah timur.” Ucap Kuroro.
Bersambung ke chapter 120.
Jangan Lupa Klik Link diBawah dan Bagikan.
0 komentar: